
stkipmuhkalabahi.ac.id – STKIP Muhammadiyah Kalabahi resmi menutup kegiatan Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Matematika. Penutupan kegiatan berlangsung dalam suasana khidmat. Kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Bapak Rusmin Mulyadin Tut, M.Pd., yang mewakili Ketua STKIP Muhammadiyah Kalabahi. (22/07/25)
Dalam sambutannya, Bapak Rusmin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan proses pembekalan ini. Ia menekankan bahwa pembekalan merupakan fase penting dalam membekali mahasiswa sebelum memasuki dunia nyata pendidikan di sekolah. Ia mengapresiasi dedikasi dan semangat belajar mahasiswa selama proses berlangsung.
“Selama beberapa hari terakhir, kalian telah menjalani sebuah fase penting dalam persiapan menuju Praktik Pengalaman Lapangan. PPL adalah momen di mana kalian dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang esensial untuk menghadapi dunia nyata di sekolah,” ujarnya.
Beliau menyatakan bahwa pembekalan merupakan fondasi kuat untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh bukan semata-mata teori saja.. Pengalaman langsung sebagai calon guru akan menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata di lapangan.
Dalam sambutan resmi yang mewakili Ketua STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Bapak Rusmin menyampaikan apresiasi kepada:
- Para Dosen Pembimbing Pembekalan PPL, atas bimbingan, kesabaran, dan arahan yang telah diberikan.
- Seluruh dosen dan staf yang telah mendukung penuh keberlangsungan kegiatan ini.
Kegiatan pembekalan telah menjadi ruang pembelajaran yang sangat bermakna bagi mahasiswa. Hal ini tampak dari antusiasme tinggi yang ditunjukkan para peserta dalam setiap sesi. Pimpinan institusi menilai hal tersebut sebagai tanda positif bahwa mahasiswa telah siap menempuh proses PPL di sekolah-sekolah mitra.
Bapak Rusmin menambahkan bahwa PPL adalah ruang untuk belajar secara nyata. Ia mengingatkan mahasiswa untuk tetap rendah hati, terbuka terhadap ilmu baru, dan selalu menjaga etika sebagai calon pendidik. Mengutip pesan K.H. Ahmad Dahlan, ia menyampaikan,
“Jadilah guru sekaligus jadi murid.”

Pesan tersebut menurutnya sangat relevan dalam konteks PPL. Menjadi guru berarti siap memberi dan membagi ilmu secara ikhlas. Sementara menjadi murid berarti tetap belajar dari pengalaman, dari siswa, dari guru-guru di sekolah, bahkan dari tantangan yang dihadapi sendiri.
Ia menegaskan bahwa pengalaman yang akan diperoleh selama PPL adalah bekal hidup yang tak ternilai. Mahasiswa diminta menjadikan tantangan sebagai peluang untuk berkembang, menjadikan kritik sebagai cermin untuk refleksi diri, dan menjadikan keberhasilan sebagai pemantik semangat untuk terus melayani dengan ilmu.
Dalam penutupnya, beliau juga menekankan pentingnya nilai fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan) di manapun mahasiswa menjalankan praktik. Ia meyakini bahwa kebaikan yang ditanamkan akan membuahkan hasil, jika bukan di tempat PPL, maka Insya Allah di tempat lain dalam waktu yang tak disangka.
“Kalian adalah calon pendidik yang akan membentuk generasi emas Indonesia. Teruslah bertumbuh, teruslah memberi, dan jadilah insan yang mencerminkan nilai-nilai Muhammadiyah di manapun kalian berada,” tegasnya.
Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil’alamin, penutupan kegiatan Pembekalan PPL resmi dinyatakan selesai. Mahasiswa kini bersiap melangkah menuju lokasi PPL yang tersebar di berbagai sekolah mitra di Kabupaten Alor dan sekitarnya. Mereka akan menjalani masa praktik selama dua bulan penuh.
Penutupan menjadi momentum refleksi sekaligus pelepasan awal menuju tantangan baru. Mahasiswa harus menebarkan nilai-nilai keilmuan, kebudayaan, dan etika yang telah mereka pelajari selama ini intinya membawa nama baik almamater,
Nasrumminallah wa fathun qarib. Wabasysyiril mu’minin. Fastabiqul khairat.
Penulis : Rusmin Mulyadin Tut
Leave a Reply